cover
Contact Name
Harzukil
Contact Email
harzukil@pnl.ac.id
Phone
+628873124433
Journal Mail Official
jurnalvokasi@pnl.ac.id
Editorial Address
P3M Politeknik Negeri Lhokseumawe Jalan Banda Aceh - Medan Km 280,3
Location
Kota lhokseumawe,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Vokasi
ISSN : 25489410     EISSN : 25484117     DOI : https://doi.org/10.30811
Jurnal Vokasi mempublikasikan artikel ilmiah dari hasil Penerapan IPTEKS dan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan scope pengabdian bidang teknik dan sosial.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Vokasi" : 10 Documents clear
PELATIHAN PENGGUNAAN APLIKASI KOMPUTER PERKANTORAN BAGI PEMUDA DESA MEUNASAH MESJID PUNTEUT KOTA LHOKSEUMAWE Rusli Rusli; Ipan Suandi; Misriana Misriana; Raisah Hayati
Jurnal Vokasi Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Vokasi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.87 KB) | DOI: 10.30811/vokasi.v2i1.674

Abstract

Masyarakat Desa Alue Lim terutama kaum wanitanya menggunakan waktu luang untuk membuat hasil kerajinan. Ada yang membuat kerajinan dari bahan daur ulang, plastik bekas dan lain-lain. Kendala yang di hadapi oleh masyarakat adalah bagaimana cara meningkatkan penjualan hasil kerajinan tersebut ke dunia luar. Politeknik Negeri Lhokseumawe sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi terpanggil untuk membantu kendala di atas dengan program penerapan ipteks untuk desa binaan yang diharapkan mampu untuk dapat menyelesaikan salah satu permasalahan di atas. Oleh karena itu, tim pelaksana akan mencoba memberikan pelatihan penggunaan sosial media untuk masyarakat Desa Alue Lim dalam memasarkan produk hasil kerajinan mereka. Adapun media sosial yang digunakan adalah facebook, youtube dan instgram.Tahapan pelaksanaan pelatihan dengan memperkenalkan terlebih dahulu, sosial media apa saja yang digunakan untuk membantu pemasaran dari produk kerajinan. Selanjutnya mengajarkan peserta cara membuat akun pada facebook, youtube dan instagram. Kemudian akan dijelaskan dasar-dasar penggunaan Facebook, youtube dan instagram diikuti dengan memberikan contoh yang juga akan dipraktekkan langsung oleh peserta. Contoh materi yang diajarkan antara lain: caba update status, mencari teman sesuai target dan meningkatkan edgeRank. Terakhir setiap peserta diberikan latihan untuk mengaplikasikan semua materi yang telah diajarkan kemudian peserta akan dievaluasi untuk dapat dianalisa seberapa besar pemahamannnya terhadap materi yang telah disampaikan. Berdasarkan nilai-nilai ujian tersebut dapat diketahui bahwa nilai rata-rata peserta setelah pelatihan berada pada antara 70 dan 80, dibandingkan dengan nilai peserta sebelum pelatihan yang berada pada antara 40 dan 60. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman peserta sudah mencukupi dalam menggunakan aplikasi sosial media untuk memasarkan produk kerajinan mereka.Kata kunci : Sosial media, internet, kerajinan, masyarakat
PELATIHAN PEMANFAATAN DAGING IKAN BULAN PADA PEMBUATAN KERUPUK IKAN YANG BEBAS DARI BAHAN TAMBAHAN MAKANAN SINTETIS DI DESA JAMBO TIMU KECAMATAN BLANG MANGAT KOTA LHOKSEUMAWE Ummi Habibah; Nurlaili Nurlaili; Zuhra Amalia; Zahra Fona
Jurnal Vokasi Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Vokasi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.966 KB) | DOI: 10.30811/vokasi.v2i1.677

Abstract

Kerupuk ikan yang beredar dipasaran mengandung karbohidrat tinggi dan bahan tambahan makanan sintetis, seperti pengawet, penstabil warna, dan penambah cita rasa. Pembuatan kerupuk ikan dari ikan segar hasil tangkapan/panen nelayan dan bebas dari bahan tambahan makanan sintetis sebagai wujud kegiatan pengabdian kepada masyarakat dosen Politeknik Negeri Lhokseumawe di desa Jambo Timu Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumwe. Kerupuk ikan yang dihasilkan akan lebih sehat dan aman untuk dikonsumsi. Pelatihan ini mendapat tanggapan serius dari peserta, pengelola TBM Hasan-Savvas dan perangkat desa. Pelatihan ini diikuti oleh 25 peserta ibu-ibu rumah tangga masyarakat nelayan. Semua peserta mengikutinya dengan tekun dan turut serta dengan aktif dalam semua tahapan pelatihan hingga selesai. Ikan yang digunakan adalah ikan bulan sebagai bahan baku karena harganya sangatlah rendah dan mengandung nilai gizi tinggi. Pembuatannya menggunakan bahan dan alat yang sederhana. Bahan yang digunakan tepung tapioka, daging ikan, telur, air, garam, gula, kunyit, dan bawang putih. Ada bebera tahapan pembuatannya. Tahap pertama, pembuatan adonan yaitu mencampurkan semua bahan yang digunakan dan telah dihaluskan sebelumnya. Tahap kedua, pencetakan dengan cara mendadar adonan menjadi lembaran-lembaran tipis kemudian dipotong-potong sesuai selera. Tahap ketiga, pengeringan dengan penjemuran dibawah sinar matahari langsung sampai kaku dan mudah patah. Tahap keempat, penggorengan menggunakan minyak dalam kemasan, kerupuk ikan siap disajikan. Kerupuk ikan yang dihasilkan sangat renyah, berwarna putih, rasanya enak, dan bentuknya sedikit melengkung. Kerupuk ikan harus dikemas dalam wadah tertutup agar tidak lembek dan terhindar dari faktor perusaknya. Kerupuk ikan dapat dijadikan alternatif usaha dalam meningkatkan ketentraman, kenyamanan kehidupan bermasyarakat nelayan. Kerupuk ikan dapat dipasarkan secara langsung atau setelah digoreng.Kata kunci— Kerupuk ikan, Ikan Bulan, Renyah, Bahan Tambahan Makanan Sintetis, Peluang Usaha, Pengemasan.
PELATIHAN PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA MELALUI SWAKELOLA Syawal Harianto; Nanang Prihatin; Fajri Fajri; Haris Al Amin; Reynold Herwinsyah
Jurnal Vokasi Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Vokasi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.564 KB) | DOI: 10.30811/vokasi.v2i1.675

Abstract

Pelatihan pengadaan barang/jasa di desa melalui swakelola ini diperuntukan bagi Tim pelaksana kegiatan (TPK) untuk Gampong Mesjid Punteuet, Desa Kuala, Desa Jambo Timu, dan Desa Alue Lim Kecamatam Blang Mangat. Tujuan dari penyelenggraan kegiatan Penerapan Ipteks anatara lain, Pertama Memberikan pengetahuan kepada para Tim Pelaksanan Kegiatan (TPK) agar dalam harga perkiraan sendiri sesuai dengan peraturan. Kedua memberikan pemahaman tentang pengadaan barang/jasa di desa dengan metode swakelola. Ketiga menjelaskan cara pengadministrasia dokumen pengadaan barang/jasa. Keempat memberikan pemahaman cara pengawasan dan kontrak dalam pelaksanaa pengadaan barang/jasa di desa melalui swakelola. Dengan adanya pelatihan ini diharapkan Tim Pelaksana Kegiatan tidak salah dalam proses pengadaan barang/jasa melalui swakelola baik dari segi proses, pelaksanaan, pengawasan, administrasi, dan pertanggungjawaban. Pelatihan diikuti 8 orang peserta, adapun khalayak sasaran peserta terdiri dari Ketua TPK dan angota TPK dari empat desa binaan. Adapun pelaksanaan kegiatan pelatihan ini dilakukan dengan menggunakan metode ceramah, tutorial, contoh kasus, dan diskusi. Hasil dari pelaksanaan kegiatan dievaluasi melalui posttest. Dari 8 peserta memiliki nilai rerata 90. Semua peserta antusias mengikuti acara hingga selesai dan merasakan manfaat pelatihan untuk meningkatakan akuntabilitas dan transparansi pengunaan dana desa. Peserta pelatihan juga menilai bahwa pelatihan ini penting dan sangat diperlukan bagi perangkat desa. Peserta pelatihan berharap pelatihan serupa dapat dilaksanakan kembali dengan peserta (audience) yang lebih banyak/luas, dan dengan topik lainnya.Kata Kunci: Pengadaan Barang/Jasa, Swakelola ,Tim Pelaksana teknis.
TRANSPLANTASI KARANG HIAS UNTUK MENDUKUNG WISATA SELAM DI NAGARI SUNGAI PINANG, KABUPATEN PESISIR SELATAN Suparno .; Abdullah Munzir; Karmila Suryani
Jurnal Vokasi Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Vokasi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (680.373 KB) | DOI: 10.30811/vokasi.v2i1.654

Abstract

Wisata selam merupakan salah tujuan wisata bahari di perairan Nagari Sungai Pinang, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat. Semenjak ada peristiwa pemutihan karang (Coral Bleaching) mulai  pertengahan tahun 2016, kondisi terumbu kawasan di perairan ini mengalami kerusakan dan belum mengalami pemulihan yang berarti. Untuk merehabilitasi kawasan perairan  dan menjadikan daerah obyek wisata penyelaman yang baru diperlukan usaha transplantasi karang hias. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bermitra dengan Mitra Kelompok Andespin Deep West Sumatra dan Mitra Kelompok Sumatran Sea Turtle di Nagari Sungai Pinang. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah melakukan rehabilitasi terumbu karang dengan metode  tranplantasi karang hias untuk wisata selam. Hasil dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah kelangsungan hidup  karang Acropora millepora selama pengamatan 3 bulan adalah 100 %, karang Acropora millepora tubuh dengan baik dengan pertumbuhan mutlak sebesar 1,7 cm/3 bulan atau 0,56 cm/ bulan, dan transplantasi karang sudah menjadi alternatif tujuan wisata diving di perairan Nagari Sungai Pinang.Kata kunci: Transplantasi, karang, hias, Sungai Pinang
Peningkatan Ekonomi Kreatif Masayarakat Desa Alue Lim Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe Melalui Pelatihan Pembuatan Sabun Cair Alfian Putra; Syarifah Keumala Intan; Edi Majuar; Helmi Helmi
Jurnal Vokasi Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Vokasi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.943 KB) | DOI: 10.30811/vokasi.v2i1.671

Abstract

Salah satu bentuk peningkatan ekonomi masyarakat dilakukan dengan memberikan pelatihan yang mudah dan murah, seperti halnya pada desa Alue Liem Kecamatan Blang Mangat. Dengan tingkat perekeomian yang cukup memmadai keberadaan desa ini dilintasi oleh jalan Line Pipa dan Jalan menuju Simpang keramat sangat potensi untuk pengembangan usaha kreatif seperti pembuatan sabun cair. Pealtihan ini dilakukan oleh Tim Politeknik Negeri Lhokseumawe yang diikuti oleh ibu-ibu dan remaja putrid desa tersebut. Dari hasil pelatihan para peserta dapat melakukan pembuatan sabun caiar secara mandiri dan direncanakan adanya pemasaran dengan harga yang bersaing dengan sabun kemasan namun dengan kualitas yang sesuai dengan standar sabun yang digunakan pada umumnya. Langkah selanjutnya adalah melakukan bimbingan terhadap pengembangan usaha melalui pendampingan terhadap perijinan dan bantuan pemsaran.Kata kunci: Ekonomi, Sabun cair, Pelatihan, KreatifPENDAHULUANDesa Alu Lim Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe dengan jarak hanya lebih kuang 6 Km dari kampus Politeknik Negeri Lhokseumawe memiliki jumlah penduduk sebanyak 2939 jiwa. Sebagian besar mata pencarian penduduk-nya adalah Tukang, Buruh, Petani dan Pedagang dan rata-rata tingkat pendidikan masyarakatnya adalah Tingkat SD dan SMP. Lokasi desa ini berada pada lintasan jalan Line pipa antara Exxon Mobil ke Petra Arun Gas (PAG), sehingga ini menjadi salah satu potensi dalam pengembangan perekonomian dan peningkatan tarap hidup masyarakat.Potensi ini belum termanfaatkan secara maksimal
MENINGKATKAN USAHA PRODUKSI KACANG GARING / KACANG GORENG TALU GUNA PENINGKATAN PEREKONOMIAN DAN KESEJAHTERAAN PENGRAJIN Asraf .; Mai Yuliza
Jurnal Vokasi Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Vokasi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.191 KB) | DOI: 10.30811/vokasi.v2i1.635

Abstract

Kacang Garing / Kacang Goreng Talu adalah produk cemilan khas dari Talu, Kabupaten Pasaman Barat yang sudah terkenal sejak lama. Cita rasanya yang gurih dan sangat digemari lahir dari proses pembuatan yang unik dan secara tradisional dipertahankan secara turun temurun. Meski produk ini enak dan digemari tapi belum bisa mengangkat taraf hidup dan kesejahteraan para pengrajinnya. Usaha ini sangat  potensial dikembangkan menjadi sektor bisnis yang menguntungkan. Visi bisnis, pengetahuan dan keterampilan bisnis pengrajin yang rendah membuat usaha ini sulit berkembang. Permasalahan pokok terutama pada aktifitas pemasaran yang kurang baik, pengelolaan keuangan dan manajemen usaha termasuk pengembangan produk yang lemah. Bila hal ini dibenahi sangat memungkinkan untuk memperluas pasar ke wilayah lain di Indonesia sehingga omset usaha menjadi tinggi. Progran Pengabdikan Masyarakat ini menjalin kerjasama dengan dua orang mitra pengrajin dimana para mitra akan dibekali ilmu dan keterampilan manajemen pemasaran dan manajemen produksi yang dibuat secara praktis ternyata mampu meningkatkan wawasan bisnis pengrajin dan mereka mampu menerapkan tehnik-tehnik pemasaran praktis, administrasi keuangan yang lebih rapi dan penanganan aspek produksi yang lebih efisien. Program ini juga secara bertahap telah memperluas wilayah pemasaran dan konsumen yang lebih bervariasi. Bisnis ini bila serius ditangani dengan sentuhan tehnik manajemen profesional dapat diandalkan untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat pengrajin. Kata kunci : Kacang Goreng Talu, manajemen pemasaran, manajemen operasional.
Pelatihan Pembuatan Pupuk Kalium Cair Dari Sabut Kelapa Untuk Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Hortikultura di Desa Mesjid Punteut Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe Halim Zaini; Fachraniah Fachraniah; Zaimahwati Zaimahwati; M. Yunus
Jurnal Vokasi Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Vokasi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (757.358 KB) | DOI: 10.30811/vokasi.v2i1.672

Abstract

Penggunaan pupuk kimia dalam bidang pertanian dan perkebunan untuk peningkatan kesuburan tanah, kesuburan tanaman, dan pendapatan petani perlu pengkajian ulang. Pupuk kimia selain bermanfaat juga berdampak negatif dalam jangka lama, dimana pupuk kimia dapat merusak tekstur dan struktur tanah. Oleh karena itu, pemikiran kembali ke pertanian secara alamiah dengan memanfaatkan unsur hara yang tersedia dialam guna menjaga kesuburan tanah, menekan atau menghemat biaya produksi, menjadi suatu langkah yang peting. Tujuan dari kegiatan penerapan ipteks ini adalah; 1). Memberikan pelatihan dan keterampilan kepada para petani untuk membuat pupuk kalium cair dan 2). Penggunaan pupuk kalium cair untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman hortikultura seperti kelapa sawit, pinang, kelapa dan coklat. Metode kegiatan melalui pendekatan teoritis, diskusi,demontrasi dan aplikatif. Pada pelaksanaannya, karena keterbatasan dana, maka peserta dibagi dalam 2 kelompok kerja. Masing kelompok terdiri dari 3 orang dimana pembuatan pupuk kalium cair berbahan baku sabut cacah dan berbahan baku tanpa cacah. Kesimpulan kegiatan:1).Kegiatan penerapan ipteks berlangsung terarah, terukur dan sesuai dengan target. Setelah mengikuti kegiatan pembuatan pupuk kalium cair terjadi peningkatan kemampuan peserta rata-rata diatas 83% dan 2). Setelah mengikuti kegiatan ini peserta berkampuan membuat pupuk kalium cair secara mandiri dan dapat menggunakannya untuk bagi usaha pertanian dan perkebunan yang mereka usahakan. Dengan tersedianya pupuk kalium cair dapat memberikan peningkatan produksi pertanian serta berdampak positip bagi pendapatan mereka.Kata Kunci: pupuk kimia, pupuk kalium cair, pertanian, pendapatan
PELATIHAN LAS ARGON UNTUK PEKERJA USAHA BENGKEL LAS MASYARAKAT GAMPONG MESJID PUNTEUET DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT MASYARAKAT Azwinur Azwinur; Marzuki Marzuki; Anwar Anwar
Jurnal Vokasi Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Vokasi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.242 KB) | DOI: 10.30811/vokasi.v2i1.652

Abstract

Bengkel las merupakan salah satu usaha yang berkembang di gampong Mesjid Punteuet, Kecamatan Blang Mangat Pemko Lhokseumawe. Saat ini ada sekitar 4 bengkel las di gampong Mesjid Punteuet yang masih bergerak di pengelasan untuk jenis material besi/ baja, walaupun ada yang menerima untuk pengelasan material stainless steel namun masih terbatas jumlahnya karena minimnya skill Teknisi bidang las argon yang dipunyai oleh bengkel las tersebut. Tujuan dilakukan pelatihan ini untuk menambah ilmu dan wawasan pelaku usaha dalam mengembangkan usahanya sehingga mereka bisa menggunakan pengelasan tingkat lanjut seperti las argon dengan tujuan pelaku usaha nantinya bisa menerima produk-produk yang selama ini tidak bisa mereka lakukan dalam jumlah besar karena keterbatasan skill las argon sehingga bisa menambah pendapatan mereka serta menghemat waktu dan biaya produksi. Metode pelatihan ini meliputi 30% teori dan 70% praktek, peserta mampu memahami semua materi secara benar dan mampu melakukan praktek secara mandiri terhadap objek pelatihan secara benar dan tepat waktu. Jumlah peserta yang mengikuti program pelatihan ini berjumlah 8 orang. Dari hasil evaluasi yang dilakukan, terlihat seluruh peserta sudah memahami secara benar semua materi evaluasi yang mencakup prinsip dasar pengelasan, pemilihan elektroda las dan gas argon, posisi pengelasan las, karakteristik arus dan voltage pengelasan serta keselamatan kerja las. Keseluruhan peserta dapat dikategorikan lulus dengan memperoleh nilai rata-rata 85. Nilai tersebut dapat dijadikan indikator kesuksesan pelatihan ini dalam mencapai sasaran pelatihan.Kata kunci—Pengelasan, Las argon, Elektroda, alat-alat safety.
PELATIHAN PEMANFAATAN LIMBAH RUMAH TANGGA DENGAN TEKNIK DECOUPAGE DI DESA MEUNASAH MESJID PUNTEUT KEC. BLANG MANGAT KOTA LHOKSEUMAWE Diana Diana; Yeni Irawan; Faridah Faridah; Yuli Anisah
Jurnal Vokasi Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Vokasi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.925 KB) | DOI: 10.30811/vokasi.v2i1.673

Abstract

Pelatihan ini bertujuan untuk memberdayakan sumber daya wanita yang potensial di Desa Meunasah Mesjid Punteut Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe melalui kegiatan pengolahan limbah rumah tangga menjadi peralatan rumah tangga yang berguna dan bernilai seni tinggi. Pemanfaatan limbah kaleng, botol dan kayu bekas yang bersumber dari setiap rumah tangga di desa dapat dihias dengan menggunakan teknik decoupage yaitu teknik menempel dengan kreativitas yang tinggi, dan dijadikan sebagai komoditi yang memiliki nilai jual dan nilai seni yang tinggi. Pelatihan telah diikuti oleh 15 orang sebagai peserta aktif yang merupakan ibu rumah tangga dan remaja puteri putus sekolah. Peserta mampu berkreasi dan memiliki daya inovasi yang tinggi. Peserta melaksanakan semua tahapan pelatihan dengan sangat baik serta sangat antusias dan termotivasi dengan kegiatan ini. Peserta berharap kegiatan ini dapat membantu peningkatan ekonomi keluarga mereka karena produk yang dihasilkan dipasarkan dengan nilai jual yang tinggi. Dan peserta juga menginginkan kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan lagi di lain kesempatan.Pelatihan dilaksanakan oleh tim penerapan ipteks Politeknik Negeri Lhokseumawe dengan tahapan dimulai dari persiapan, pelaksanaan kegiatan, dan proses evaluasi dan monitoring kegiatan yang dilakukan selama 6 (enam) bulan.Kata kunci : limbah rumah tangga, decoupage.
PRODUKSI HOME INDUSTRI BERKEMBANG SECARA KUALITAS DAN QUANTITAS DENGAN SENTUHAN TECHNOPRENEURSHIP Hasyimi Abdullah; Azhar Azhar; Darmein Darmein; Saifuddin Saifuddin
Jurnal Vokasi Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Vokasi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.26 KB) | DOI: 10.30811/vokasi.v2i1.676

Abstract

Desa Alue Lim merupakan salah satu desa binaan Politeknik untuk pelaksanaan pengabdian pada masyarakat. Desa ini mpunyai tempat yang sangat strategis untuk memasarkan produk yang dapat dihasilkan oleh masyarakat. Terutama Potensi untuk membuat kuliner yang dapat di jual pada out let di sepanjang Jalan Line Pipa. Karena desa tersebut berada diantara dua tempat wisata yaitu waterboom dan waduk Jeuleukat, ke duanya berlokasi satu di Timur dan satu di Barat dari letak desa yang bersangkutan. Namun masyarakat di sana belum ada yang beraktifitas kearah tersebut. Mareka dapat digolongkan ke dalam kelompok petani padi tadah hujan serta pegawai negeri spil yang tinggal di dua komplek perumahan yang ada. Bagi ibu rumah tangga (IRT) dan remaja putri (RP) yang termasuk dalam katagori keluarga petani memiliki waktu luang yang cukup setelah mereka menyelesaikan kegiatan menanan padi. Maka kegiatan pembinaan penambahan keahlia dalam menggunakan teknologi tepat guna untuk mempermudah cara kerja menghasilkan produk kue pia sebagai oleh oleh tempat wisata sangat disaarankan. Oleh faktor tersebut maka metode yang digunakan adalah melakukan survey, pendataan peserta, kemudian membuat pelatihan untuk memperkenalkan teknologi sebagai alat bantu untuk melakukan proses produksi sekaligus memberi tiori dan praktek kepada peserta latihan supaya mampu menghasil produksi yang standar sehingga ada nilai jual dari out put yang dihasilkan. Dari jumlah peserta sebanyak 10 orang RP dan 10 IRT selaku peserta diminta melalui perangkat desa setempat, kemudian pada awalnya peserta diberikan pre test, kemudian setelah pelaksanaan kegiatan berlangsung diberikan post test. Hasil test yang diperoleh menunjukan angka perubahan secara signifikan antara pre test dan post test.Kata Kunci: Kuliner : Kue pia isi kacang, rasa renyah dan enak.

Page 1 of 1 | Total Record : 10